Pengenalan Teknologi Kecerdasan Artifisial (KA)
Kecerdasan
artifisial (KA) adalah simulasi kecerdasan manusia pada mesin yang dirancang
untuk dapat berpikir, belajar, dan bertindak layaknya manusia. KA memungkinkan
sistem komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan
manusia, seperti melihat, memahami bahasa, memecahkan masalah, membuat
keputusan, dan belajar dari pengalaman serta data yang besar. KA dapat
mensimulasikan kemampuan kognitif manusia, seperti pengenalan visual,
pemrosesan bahasa, dan penalaran melalui analisis data.
1. Pemanfaatan KA dalam Kehidupan Sehari-hari
Perkembangan
teknologi semakin maju, salah satu indikatornya adalah semakin meluasnya
pemanfaatan KA dalam kehidupan sehari-hari. Seperti penggunaan asisten virtual,
GPS Navigation, filter pada sosial media, keyboard auto correct. KA telah
menyebar ke berbagai bidang mulai dari otomotif, bisnis, hiburan, pendidikan
bahkan kesehatan. Penggunaan KA pada berbagai bidang ini bertujuan memudahkan
dan mengefisienkan pekerjaan manusia.
Beberapa
contoh kecerdasan artifisial dalam
kehidupan sehari-hari meliputi asisten virtual (seperti Siri, Google
Assistant), sistem rekomendasi di platform streaming (Netflix, Spotify) dan
e-commerce, mesin pencari (Google), navigasi GPS (Google Maps), serta
pengenalan wajah untuk membuka kunci ponsel. KA juga digunakan dalam fitur
seperti auto-correct pada ponsel, terjemahan otomatis, dan sistem keamanan
rumah.
Manfaat utama kecerdasan Artifisial dalam kehidupan sehari-hari adalah peningkatan efisiensi, penghematan waktu, dan kemudahan. Ini terwujud melalui otomatisasi tugas rutin, personalisasi konten, peningkatan keamanan, dan analisis data yang lebih mendalam untuk membantu pengambilan keputusan di berbagai bidang seperti kesehatan dan hiburan. Contoh praktisnya meliputi penggunaan asisten virtual, rekomendasi produk, hingga diagnosis medis otomatis.
2. Kecerdasan Artifisial Generatif
Kecerdasan Artifisial (KA) generatif merupakan cabang dari Artificial Intelligence (AI) yang memiliki kemampuan menghasilkan konten baru, seperti teks, gambar, audio ataupun video berdasarkan data dan pola yang telah dipelajarinya. KA generatif memanfaatkan algoritma pembelajaran mesin, salah satunya adalah deep learning, untuk menginterpretasikan dan menciptakan berbagai jenis konten. Salah satu contoh yang banyak digunakan adalah large language models (LLMs) seperti GPT, yang memiliki kemampuan memahami bahasa manusia dan memberikan respons dalam format percakapan yang alami.
Di dunia
pendidikan, KA generatif merupakan terobosan strategis yang berperan dalam
mendukung proses pembelajaran, mulai dari perancangan materi hingga penyesuaian
pengalaman pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individu murid. Memahami konsep
ini menjadi landasan utama bagi para guru agar dapat mengoptimalkan teknologi secara
bijak dan bertanggung jawab dalam lingkungan sekolah.
KA generatif memiliki potensi besar, salah satunya dalam
pembelajaran. Kemampuan KA generatif membantu guru dalam membuat berbagai jenis
konten seperti teks, gambar, audio, dan video. Teknologi ini dapat membantu
meningkatkan kualitas pembelajaran, merancang materi, dan menyesuaikan
pengalaman belajar dengan kebutuhan murid. Oleh karenanya, pemahaman yang baik
tentang KA generatif sangat penting bagi guru agar bisa memanfaatkannya dengan
bijak dan bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.
konsep KA generatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
antara lain :
1. 1. Membuat media pembelajaran : dapat digunakan
untuk menghasilkan materi pembelajaran otomatis. Misalnya, guru sejarah dapat
memanfaatkan tool ChatGPT untuk membuat infografis interaktif tentang Perang
Dunia II.
2. 2. Melakukan asesmen : membantu guru membuat soal
ujian atau tugas dengan berbagai tingkat kesulitan, sekaligus memberikan umpan
balik otomatis. Misalnya guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) membuat soal pilihan
ganda dengan memanfaatkan tool Gemini
3. 3. Penulisan esai dan koreksi otomatis : dapat membantu murid dalam menyusun esai atau makalah penelitian, memberikan masukan tentang struktur kalimat, kejelasan argumen, dan kesalahan tata bahasa.
333. Pengantar Prompt
Prompt merupakan perintah atau instruksi
khusus yang diberikan kepada sistem KA generatif dengan tujuan menghasilkan
output yang sesuai dengan kebutuhan, kejelasan, konteks, dan struktur dalam
menentukan kualitas output atau hasil. Prompt berfungsi sebagai user interface
interaksi antarmuka antara pengguna dengan large language models (LLMs), di
mana kualitas dan spesifikasi instruksi secara langsung memengaruhi relevansi
dan akurasi output yang dihasilkan oleh sistem KA generatif
Untuk dapat mendapatkan hasil yang
tepat, perlu menyusun prompt atau instruksi dengan cara yang jelas dan
terstruktur. Struktur ini sering disebut sebagai struktur prompt, yang mencakup
bagian penting seperti perintah utama, konteks, format output, dan sasaran
audiens agar KA dapat memahami dan merespons dengan lebih akurat
struktur prompt KA sebagai berikut:
• Persona, merupakan
karakter atau identitas yang diambil oleh sistem atau model saat berinteraksi
dengan pengguna. Contoh Persona: Saya adalah guru PAUD
• Konteks, adalah latar
belakang atau informasi tambahan yang diperlukan untuk memahami situasi atau
topik yang sedang dibahas. Konteks dapat mencakup lokasi dan waktu yang
spesifik. Contoh konteks : Kota Solo
• Perintah, merupakan
instruksi atau permintaan yang diberikan kepada model KA untuk melakukan tugas
tertentu, berupa pertanyaan, pernyataan, atau instruksi yang jelas. Perintah
harus dirumuskan dengan baik agar KA dapat memahami apa yang diharapkan.
Contoh Perintah : deskripsikan mitigasi
bencana banjir di musim hujan tahun ini!
• Input, berupa data atau
informasi yang diberikan oleh pengguna kepada model KA untuk diproses. Input
yang baik dan terstruktur akan membantu model dalam menghasilkan output yang
lebih akurat. Contoh Input : buatkan gambar infografis mitigasi bencana
• Output, hasil yang
diharapkan adalah hasil atau respons yang diinginkan dari model KA setelah
memproses perintah dan input yang diberikan. Output ini harus sesuai dengan
harapan pengguna dan relevan dengan konteks yang telah ditentukan. Contoh Output
: bahasa yang mudah dipahami
Pengetahuan tentang managemen Prompt secara lebih detail dapat dipelajari pada Modul DI SINI

No comments:
Post a Comment