Sunday, July 12, 2020

Pembelajaran DARING PAUD (Mg 1 MOS)


Tak terasa liburan akhir semester Tahun Ajaran 2019/2020 telah usai. Mulai hari ini Senin, 13 Juli 2020 Tahun Ajaran Baru 2020/2020 telah dimulai.
Sejak 16 Maret 2020 kemarin Pandemi covid-19 memberikan pelajaran luar biasa,  yang mana anak usia dini pun diminta belajar dari rumah. Metode pembelajaran dari rumah/BDR yang dilakukan satuan PAUD diantaranya yang paling realistis dan dapat  menjangkau banyak wali murid yang memiliki latar belakang ekonomi yang berbeda-beda adalah melalui Daring WAG (WhatsAppGrup).
Selama 1 minggu ke depan lembaga (Kelompok Bermain) kami melaksanakan BDR melalui daring WAG. Adapun materi yang kami sampaikan dalam 1 minggu ini adalah Masa pengenalan lingkungan sekolah. Beberapa kegiatan yang akan kami lakukan antara lain:
1.    Memperkenalkan lingkungan Sekolah kepada siswa baru. Melalui kerjasama antara guru dan wali murid pembelajaran disampaikan di WAG berupa presentasi (foto/video) berupa penampakan gedung sekolah, ruangan-ruangan yang dimiliki di sekolah (halaman sekolah, ruang bermain dan belajar, toilet, ragam permainan/APE yang ada di Sekolah)
   Contoh slide berupa foto yang diperkenalkan kepada siswa baru





2.    Kenalan dengan Guru yang akan mendamping anak didik selama proses belajar dan bermain di lembaga kami selama 1 tahun ke depan ditampilkan berupa foto/video di WAG
3.    Berkenalan dengan anak didik dan walinya. Wali anak diharapkan mengirim foto/video singkat anak didik meliputi nama, umur dan alamat di WAG sehingga diharapkan komunikasi nantinya akan berjalan dengan lancar setelah melalui proses perkenalan anggota WAG

Belajar Dari Rumah


PANDUAN UNTUK GURU

Mendampingi Kegiatan Belajar Anak Usia Dini  bersama orang tua dari Rumah (Anak Usia 3 – 4 Tahun)
Oleh: Dr. Nurjannah, M.Pd
Kepala Laboratorium Sekolah TK Duren Sawit  Prodi PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan  Universitas Negeri Jakarta





















Stimulasi Kemampuan Bahasa Anak dengan Bunda Bercaerita


Sebagian besar orang tua mengedepankan keterampilan bahasa anak usia dini dengan memaksakan mengajarkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung (Calistung) yang seharusnya baru diajarkan di SD. Akibatnya waktu bermain anak yang seharusnya pada usia tersebut adalah dominan akan berkurang atau bahkan terabaikan. Dikhawatirkan hal ini dapat menghambat perkembangan kemampuan potensi dan bakat anak secara optimal dikemudian hari.
Sebelum anak-anak bisa berbicara dengan lancar, mereka harus terlebih dahulu banyak-banyak mendengar. Bagamana anak bisa berbicara, membaca dan menulis jika kata-kata yang akan diungkapkan tersebut belum pernah mereka dengar? Untuk memperkaya perbendaharaan kosa kata anak tahap paling awal yang perlu dilakukan adalah mendengarkan.
Mendengarkan à Berbicara à Membaca à Menulis
Proses mendengar sendiri sudah dimulai sejak bayi. Kemampuan mendengar yang baik pun akan mendukung aspek komunikasi yang baik pula. Inilah alasan mengapa stimulasi kemampuan mendengar harus dilakukan sedini mungkin demi mendukung kemampuan kognitif secara keseluruhan (https://schoolofparenting.id/stimulasi-kemampuan-mendengar-anak/)
Membaca adalah sebuah proses yang kompleks yang tidak dapat terjadi dengan sendirinya (tidak otomatis). Ketika orang tua mau menyisihkan waktu untuk membacakan cerita secara terus menerus dapat membuat anak biasa mendengar (listening level), mau membaca, dan akhirnya bisa membaca (independent reading).
Terlampir adalah bebarapa slide materi pelatihan membaca nyaring oleh bunda Heni Wardatur Rohmah yang dapat kita gunakan untuk menambah pengetahuan membaca nyaring. Terima kasih atas sharing ilmunya Bunda Heni.

















Video Bunda bercerita pada ananda usia 4-6 tahun hasil dari menimba Ilmu Pelatihan Membaca Nyaring dapat diakses  melalui link di bwah ini. 

1. Bunda bercerita usia ananda 5 tahun 







2. Bunda Bercerita usia ananda 4 tahun 



Mari kita sukseskan Gerakan Literasi dengan metode Bunda Membaca Buku Cerita Bergambar, yg bertujuan untuk membumikan Gerakan Literasi Sejak Usia Dini.